"ASSALAMUALAIKUM; Tuan-tuan,puan-puan,rakan-rakan sekelian boleh mendapatkan produk istimewa CNI di mana-mana cawangan dan stokis CNI di seluruh Malaysia dengan menggunakan nombor keahlian ini 1436554 atau HUBUNGI : 013-8546275. Terima Kasih."

Friday, April 12, 2024

Foto Keluarga di Hari Raya


๐ŸŒธ Bismillah..



Saya sekeluarga mengucapkan, “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum”

“Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.”
(Sanadnya hasan; Fathul Bari, 2:446)

Jika ada yang bertanya mana foto keluarganya.
Maaf tidak menyertakan foto keluarga.

Pajang foto keluarga di Hari Raya juga tujuannya untuk apa?

Perlu diingat bahwa di luar sana ada saudara kita yang kehilangan anggota keluarganya,

Ada sebagian saudara kita yang malang belum diberi oleh Allah jodoh untuknya,

Ada juga saudara kita yang bersedih karena belum diberi anak,

Ada saudara kita yang anggota keluarganya sedang terbaring sakit,

Ada yang keluarganya dalam suasana kedzaliman serangan musuh di Palestina dan wilayah lainnya,

Ada yang anggota keluarganya cacat,
Ada yang anggota keluarganya terpisah jauh,

Dan ada pula yang sedang ditimpa musibah pertengkaran dalam keluarga,

Justru yang memiliki keluarga damai, sejuk, dan harmonis, memilih untuk tidak memposting kebahagiaan keluarganya karena ia sadar akan bahaya penyakit 'ain sehingga memilih tak pajang foto di beranda sosial media,

Dirinya sadar dan tak mau salah satu keluarganya celaka karena bahaya penyakit ‘ain di sosial media,

Ia hanya memilih bersyukur kepada Allah atas nikmat Hari Raya tanpa harus memamerkan kebahagiaan dan nikmat yang Allah beri padanya.

Maka jagalah dirimu dan keluargamu dari penyakit ‘ain.

Lalu apakah penyakit ‘ain itu?

Ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata.

Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah,

Ain dari kata ‘aana – ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata.

Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut”
(Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271)

‘Ain terjadi karena adanya hasad (iri; dengki) terhadap nikmat yang ada pada orang lain

Orang yang memiliki hasad terhadap orang lain, lalu memandang orang tersebut dengan pandangan penuh rasa hasad, ini bisa menyebabkan penyakit ‘ain.

Gangguan dari ‘ain bisa berupa penyakit, kerusakan atau bahkan kematian.

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain”
(HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.1206).

Dan kabar Nabawi ini wajib kita imani, bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan pernah terjadi.

Atau bahkan ada juga sebagian orang mengingkari dan tidak percaya akan adanya penyakit ‘ain karena tidak masuk akal.

Oleh karena itulah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa”
(HR. Muslim no. 2188)

Nyata penyakit ini juga banyak disaksikan adanya oleh orang-orang, yaitu ketika didapati adanya orang-orang yang jatuh sakit secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

Lantas, Anda yang sedang diberi nikmat berupa keluarga, malah pamer?

Hati-hati, hanya mengingatkan.

Sumber: Hafzan El Hadi
๐ŸŒkajiandakwah (instagram)

Jagalah Keluargamu Dari Penyakit ‘Ain

Cara agar kita tidak terkena ‘ain adalah menghindari sikap suka pamer.

Kemudian berusahalah memiliki sifat tawadhu‘.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zalim pada yang lain”
(HR. Muslim no. 2865).

Sebisa mungkin hindari menyebut-nyebut kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga, juga memamerkan foto diri, foto istri/suami, foto anak, dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan iri-dengki dari orang yang melihatnya.

Atau juga yang bisa menyebabkan kekaguman berlebihan dari orang yang melihatnya.

Karena pandangan kagum juga bisa menyebabkan ‘ain

Sumber : Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.
๐ŸŒmuslim.or.id
=========================

No comments: